Menurut Prof Dr, M.J Langerveld, guru besar pada Rijk University di Utrech (Belanda) di kutip purnama (2008:74)
yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai
sesuatu hal tertentu, yang merupakan kesatuan sistematis dan memberikan
penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
sebab-sebab suatu kejadian.
Menurut Margono dikutip Rahma,dkk (2011:13) mengemukakan bahwa pendekatan
ilmiah sebagai kelahiran IPA yang merupakan suatu metode keilmuan atau
pendekatan ilmiah yaitu perpaduan antara rasionalisme dan empirisme.
Kesimpulan dari penelitian ini dapat menghasilkan suatu teori. Metode
keilmuan itu bersifat objektif, bebas dari keyakinan, perasaandan,
prasangka pribadi, serta bersifat terbuka. Awalnya IPA dimulai pada saat
manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya dan mempelajarinya.
Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan
terhadap gejala alam yang ada kemudian bertambah dengan pengetahuan yang
diperoleh dari hasil pemikirannya.
Selanjutnya dari kata penting, kemanapun daya pikirnya manusia mampu
melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu
pengetahuan.
1. IPA Klasik
IPA klasik merupakan suatu proses IPA dimana teori dan eksperimen memiliki
peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang
bersifat makroskopik, yaitu mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan
kaidah pengkajian menggunakan cara tradisional. Disamping kajian yang
bersifat makroskopik. Ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan
eksperimen dari pada teori.
2. IPA Modern
IPA Modern adalah suatu proses IPA dimana Pendekatan terhadap teori lebih
banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat
mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain
itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, dimana ia menggunakan teori
yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
Jadi dapat disimpulkan penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern
didasarkan pada konsepsi, yaitu meliputi cara berfikir, cara memandang, dan
cara menganalisis suatu gejala alam. Namun pada IPA klasik, suatu
pengetahuan didapatkan dari awal yakni, didasarkan dari hasil eksperimen
yang dilakukan dan kajian pada IPA klasik lebih dangkal karena terbatas
pada media atau alat bantu penelitian.
Sedangkan pada IPA modern suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen
yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan
bantuan teknologi yang lebih canggih dan maju. Maka kajian dari IPA modern
lebih mendetail dapat disimpulkan bahwa IPA modern merupakan pengembangan
dari IPA kalsik.
Terimakasih telah membaca. Semoga pembahasan ini bisa menjadi manfaat bagi
saya dan anda pembaca sekalian. Apabila ada kekurangan pada pembahasan ini
bisa menjadi saran yang baik bagi saya dari pembaca sekalian.
Assalamualaikum, Warohmatullah wabarokatuh.
Image of xiiia2kel1.blogspot.com
Monday, January 22, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment