A. Komponen Alam Semesta
Pengertian alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik, serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang tidak dapat diungkapkan oleh manusia.
Alam semesta mencangkup macrocosmos dan microcosmos. Macrocosmos adalah benda-benda yang memiliki ukuran yang besar, sedangkan macrocosmos adalah benda yang berukuran kecil. Untuk lebih rincinya mari kita bahas satu persatu sebagai berikut:
1. Microcosmos
- Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
- Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai E- .
2. Macrocosmos
a.2. Nova atau Supernova
Nova berasal dari kata Nova Stella yang berarti bintang baru. ini merupakan bintang yang cahaya nya menjadi sangat terang secara tiba-tiba. Terang cahaya Nova bisa 50.000 kali lebih terang dari pada matahari dan mampu bertahan hingga berbulan-bulan sebelum akhirnya meredup kembali.
b.2. Lubang Hitam (BlackHole) dan Lubang Putih (WhiteHole)
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan masa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencengah apapun yang lolos darinya kecuali melalui pintu terowongan quantum. Lubang hitam dapat memiliki ukuran apapun dari microkopiska sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Sedangkan WhiteHole tidak dapat menghisap benda di sekelilingnya namun memuntahkan material yang berasal dari tempat antah berantah di alam semesta kita ini.
c.2. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron, dan lubang hitam). Kata galaksi berasal dari kata yunani Galaxias yang berarti susu yang merujuk pada galaksi bima sakti. Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang semuanya mengorbit pada pusat galaksi yaitu Matahari (Sun).
d.2 Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata surya terbagi menjadi matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet terjauh yang berjarak sekitar seribu kali diluar bagian yang terluar.
e.2. Bintang dan Rasi Bintang
Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas gas pijar. Kekuatan cahaya ditentukan berdasarkan magnitude (tingkat terang). Sedangkan rasi bintang adalah kelompok bintang yang letaknya berdekatan atau menepel di bola langit disebut Konstelasi atau rasi bintang.
f.2. Nebula
Nebula dalam arti bahasa latinnya adalah “Nebulae atau kabut” adalah awan antar bintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua objek astronomi yang membentang termasuk galaksi di luar bima sakti.
B. Terbentuknya Alam Semesta
Berikut adalah beberapa teori – teori terbentuknya alam semesta sebagai berikut:
1. Big Bag
Ledakan dahsyat atau dentuman. Merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkkan pembentukkan alam semesta, berdasarkan kajian kosmologi tentang bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan teori ledakan dahsyat ata model ledakan dahsyat).
Berdasarkan pemodelan ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat yang mengembang pesat secara terus-menerus hingga hari ini. Teori telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
2. Teori Cretio Continua / Keadaan Lunak
Teori ini berdasarkan atas adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintang. Ekspansi tersebut di dukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur yang lain atau kompleks.
3. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori Ekspansi dan Kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.
4. Teori Osilasi
Teori Osilasi memandang kejadian alam semesta sama dengan teori keadaan tetap. Yaitu bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak akan berakhir. Bedanya dengan teori osilasi masih mengakui adanya dentuman besar pada suatu saat gravitasi akan menyedot kembali sehingga alam semesta akan mengempis (Collapse) yang pada akhirnya akan menggumpal kembali dalam kepadatan yang tinggi dengan temperature yang tinggi dan akan terjadi dentuman besar sekali.
Terimakasih telah membaca. Semoga pembahasan ini bisa menjadi manfaat bagi saya dan anda pembaca sekalian. Apabila ada kekurangan pada pembahasan ini bisa menjadi saran yang baik bagi saya dari pembaca sekalian.
Assalamualaikum, Warohmatullah wabarokatuh.
Source Image of kisahasalusul.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment